Dinasti Joseon
Dinasti Joseon, Chosŏn, Chosun, Choseon (Juli 1392 – Agustus 1910), adalah sebuah negara berdaulat yang didirikan oleh Yi Seong-gyeyang pada saat ini menjadi Korea. Dinasti Joseon bertahan selama 5 abad lebih. Pendirian Joseon terjadi setelah lengsernya Dinasti Goryeoyang beribukotakan di Gaeseong dan kemudian berpindah ke Hanyang. Wilayah Dinasti Joseon diperluas sampai batas Sungai Yalu danDuman di paling utara setelah berhasil menaklukkan bangsa Jurchen. Joseon merupakan dinasti Konfusius yang terlama memerintah di dunia. Setelah pendeklarasian Kekaisaran Korea tahun 1894, masa kekuasaan dinasti ini berakhir saat dimulainya penjajahan Jepang tahun 1910.
Pendiri Joseon adalah Yi Seong-gye yang diangkat jadi Raja Taejo. Ia adalah seorang anggota klan Yi dari Jeonju yang melakukan kudeta terhadap Raja Woo dari Goryeo. Yi Seong-gye terkenal sebagai ahli militer cerdik dalam memimpin perang terhadap bajak laut Jepang yang mengganggu perairan Korea. Ia memindahkan ibukota dari Gaegyeong (kini Gaeseong) ke Hanseong dan mendirikan istana Gyeongbok tahun1394. Suksesi secara patrilineal dari Raja Taejo tidak pernah terputus sampai zaman modern. Penguasa terakhir, Sunjong, atau Kaisar Yungheui yang diturunkan secara paksa oleh militer Jepang sebagai kepala negara pada tahun 1910. Penerus garis keturunan raja dari Dinasti Joseon pada saat ini hanyalah keturunan dari Yeongchinwang (Putra Mahkota Uimin) dan Uichinwang (Pangeran Uihwa) yang merupakan adik Sunjong.
Selama rezimnya, Joseon memimpin penuh Korea, menganut paham Konfusianisme dan menerapkannya dalam masyarakat, mengimpor dan mengadopsi kebudayaan Tionghoa. Pada saat inilah Korea mencapai kegemilangan dalam bidang budaya, literature, dan ilmu pengetahuan. Namun demikian Joseon mengalami kemunduran serius di akhir abad ke-16 sampai awal abad ke-17 akibat invasi Jepang dan invasi Dinasti Qing. Hal itu menyebabkan Joseon mulai menjalani kebijakan isolasi terhadap dunia luar sehingga dikenal sebagai Kerajaan Pertapa. Joseon perlahan membuka diri pada abad ke-18, namun menghadapi perselisihan internal, tekanan asing, serta pemberontakan dalam negeri sehingga menjelang akhir abad ke-19, Joseon mulai kehilangan kecakapannya. Pada tahun 1895, Joseon dipaksa menandatangani dokumen kemerdekaan dari Dinasti Qing setelah kemenangan Jepang dalam Perang Sino-Jepang Pertama serta Perjanjian Damai Shimonoseki. Pada tahun 1897-1910, Joseon secara umum dikenal sebagai Kekaisaran Korea untuk menandakan bahwa Joseon tidak lagi berada dalam kekuasaan Dinasti Qing. Kekaisaran Jepang mengakhiri era Dinasti Joseon pada tahun 1910 saat Raja Gojong dipaksa menandatanganiPerjanjian Aneksasi Jepang – Korea.
Masa Dinasti Joseon telah meninggalkan warisan yang sangat berpengaruh bagi wajah Korea modern; etiket dan norma-norma budaya, perilaku bermasyarakat, dan juga bahasa Korea modern dan dialeknya berakar dari pola pemikiran tradisional periode ini.
Kerajaan Joseon 대조선국 (大朝鮮國) 조선왕조 (朝鮮王朝) | ||||||
| ||||||
| ||||||
Teritori Joseon setelah penaklukkan Jurchen oleh Raja Sejong
| ||||||
Ibukota | Hanseong | |||||
Bahasa | Korea | |||||
Agama | Neo-Konfusianisme | |||||
Pemerintahan | Monarki | |||||
Wang | ||||||
- | 1392 - 1398 | Taejo (pertama) | ||||
- | 1863 - 1897 | Gojong (terakhir)1 | ||||
Yeong-uijeong | ||||||
- | 1431 - 1449 | Hwang Hui | ||||
- | 1466 - 1472 | Han Myeonghoe | ||||
- | 1592 - 1598 | Ryu Seongryong | ||||
- | 1894 | Kim Hongjip | ||||
Era sejarah | Kerajaan | |||||
- | Pemberontakan 1388 | 20 Mei 1388 | ||||
- | Penobatan Taejo | 1392 1392 | ||||
- | Pengumuman penciptaan Hangul | 9 Oktober 1446 | ||||
- | Perang Tujuh Tahun | 1592 - 1598 | ||||
- | Invasi Manchu | 1636 - 1637 | ||||
- | Perjanjian Ganghwa | 27 Februari 1876 | ||||
- | Perubahan jadi kekaisaran | 12 Oktober 1897 1897 | ||||
1Menjadi Kekaisaran Korea tahun 1897 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar